Rangkaian interface dengan decoder 74ls688



 1. Tujuan [kembali]

Agar dapat menggunakan IC 8255 (Programmable Peripheral Interface) yang dihubungkan dengan decoder 74LS688

2. Komponen [kembali]

    alat :

  • Komputer: Ini adalah perangkat keras utama yang Anda gunakan untuk menjalankan software Proteus. Spesifikasi komputer yang cukup akan memastikan simulasi berjalan lancar.
  • Software Proteus: Ini adalah perangkat lunak khusus untuk merancang, menguji, dan menganalisis rangkaian elektronik. Proteus menyediakan berbagai fitur yang memudahkan Anda dalam membuat simulasi rangkaian.
    bahan :

Bahan (dalam bentuk virtual di Proteus):

  • IC 74LS688: Ini adalah komponen utama dalam rangkaian Anda. IC ini berfungsi sebagai decoder biner ke oktal, artinya ia akan mengubah input biner menjadi output desimal.
  • Sumber Tegangan DC: Biasanya digunakan dengan tegangan 5V untuk IC TTL seperti 74LS688. Sumber tegangan ini akan memberikan daya pada rangkaian Anda.
  • Resistor: Komponen pasif yang berfungsi untuk membatasi arus listrik dalam rangkaian. Nilai resistansi yang digunakan akan tergantung pada kebutuhan rangkaian.
  • Kapasitor: Komponen pasif yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik sementara. Kapasitor sering digunakan untuk menyaring noise atau sebagai filter.
  • Switch: Komponen yang berfungsi sebagai saklar untuk memberikan input biner ke decoder.
  • LED: Komponen yang akan menyala sebagai output dari decoder. LED digunakan untuk visualisasi hasil dari rangkaian.
  • Kabel Virtual: Ini adalah "kabel" yang digunakan untuk menghubungkan semua komponen dalam simulasi Proteus.

3. Dasar Teori [kembali]

   Slot ISA  Suatu tempat piranti tambahan yang dipasang pada komputer sehingga pada motherboard disediakan tempat yang bisa digunakan untuk memasang piranti tersebut. Ada 2 macam slot yaitu ISA dan PCI yang kegunaannya disesuaikan dengan piranti yang akan dipasang. Fungsi pin-pin pada slot ISA IBM PC a. D0 – D7 (Data 0 – Data 7): Data bus uP8088, 8 bit, bidirectional. 


PPI 8255 memiliki 24 buah pin I/O yang terbagi dalam 3 buah port yang bisa diprogram secara individual dalam dua group dan 3 buah mode operasi. Group A yang meliputi port A (8 bit) dan port C upper (4 bit) sedangkan group B terdiri dari port B (8 bit) dan port C lower (4 bit). Konfigurasi pin PPI 8255 dapat dilihat pada gambar 2.1. 
gambar 2.1 IC 8255 (Programmable Peripheral Interface) 

fungsi pin-pin PPI 8255 adalah: 
1. D0 – D7 berfungsi sebagai data bus 3 state 2 arah yang dihubungkan ke data bus sistem komputer. 
2. Chip Select (CS) aktif rendah yang berfungsi untuk mengaktifkan PPI 8255. 
3. Read (RD) aktif rendah yang berfungsi untuk menandakan bahwa CPU akan membaca data dari PPI. 
4. Write (WR) aktif rendah yang berfungsi mengizinkan CPU untuk menulis data ke dalam PPI.
5. Port Select (A0 dan A1). Pin ini digunakan untuk memilih port yang akan digunakan. 
6. Reset yang berfungsi untuk me-reset seluruh port I/O menjadi input dengan kondisi high pada seluruh pin. 

Dalam pengoperasian PPI, dapat dibedakan atas 3 mode operasi dasar yang dapat dipilih melalui software, yaitu : 
a) Mode 0 (Basic I/O)    
Konfigurasi operasi ini menyediakan operasi-operasi sederhana untuk input dan output bagi ketiga buah port yang ada. Tidak ada sinyal handshaking yang bisa diberikan ataupun diterima, melainkan data secara sederhana dikirim dan dibaca dari port. 

b) Mode 1 (Basic I/O)   
Konfigurasi operasi ini menyediakan fasilitas untuk transfer data I/O dari dan ke port tertentu dengan dilengkapi oleh sinyal handshaking. Dalam hal ini port A dan port B digunakan sebagai transfer data, sedangkan port C sebagai pembangkit sinyal handshaking. 

c) Mode 2 (Strobed bidirectional I/O)     
Konfigurasi operasi ini menyediakan fasilitas untuk komunikasi data 8-bit dua arah dengan peralatan luar. Tersedia sinyal-sinyal untuk handshaking dan interrupt dengan fungsi enable dan disable-nya. 

Ketika PPI mendapat sinyal reset, maka semua port di-set menjadi mode input (ke 24 jalur menjadi high impedance). Setelah dilakukan inisialisasi pasa IC 8255 tersebut, maka port-port tersebut dapat berfungsi sebagai input atau output sesuai nilai CW.  Inisialisasi pada IC 8255 dapat dilakukan dengan mengirimkan Control Word (CW) yang mempunyai format seperti gambar 2.2. Inisialisasi dilakukan untuk menentukan mode PPI sekaligus fungsi dari tiap port, apakah sebagai input atau output
Gambar 2.2 Format Penulisan Control Word

Contoh :
Contoh program inisialisasi adalah:  
MOV  AL, 10011001b   
MOV DX,303h   
OUT DX,AL  

Maka dari inisilisasi ini dapat kita ketahui sesuai gambar 2.3.

gambar 2.3  Penentuan port i/o dan mode operasi sesui 
inisialisasi pada Control Word yang dimasukan

Gambar 2.4 IC Decoder 74LS688
Prinsip kerja dari IC Decoder 74LS688 adalah membandingkan input yang masuk pada P dan Q. IC akan aktif pada saat berlogika '0' dan mati saat berlogika '1'.


4. Prinsip Kerja [kembali]


Gambar 3. Rangkaian PPI 8255 dengan decoder 74LS688

Prinsip kerjanya adalah membandingkan input switch yang diset secara hardware dengan membuat alamat yang akan dikirimkan oleh program sesuai alamat yang diset secara hardware. Misalnya, P0 s/d P7 diset menjadi 11100011 maka program dialamatkan ke Q0 s/d Q7 (A2 s/d A9) menjadi alamat  31CH sehingga alamat Port A = 31CH dan berturut-turut Port B = 31DH, Port C = 31EH dan Control Word = 31FH. Contoh program untuk rangkaian ini adalah, seperti listing program berikut  dan hasil  program–nya, diperlihatkan pada gambar 76. Program tersebut memakai rangkaian interface pada alamat 300H dengan semua port sebagai output yang terhubung ke led. 



5. Percobaan [kembali]

    gambar rangkaian :





6. Download File [kembali]

    download file rangkaian [download]

    File Datasheet 75LS688 [download]

    File Datasheet PPI 8255 [download]

    






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramp Generator

Approximation Hybrid Equivalent Circuit

FIxed-Bias Configuration